kelip-celik
Gevedu: Metode Eklektik
Eklektik dapat diartikan memilih yang terbai dari berbagai sumber. Metode eklektik dapat dilakukan dengan cara menyajikan bahan pelajaran di kelas dengan melalui bermacam-macam kombinasi sejumlah metode, seperti metode ceramah, metode demonstrasi, sekaligus dengan metode presentasi dipakai atau diterapkan dalam suatu kondisi mengajar.
Metode eklektik muncul sebagai jawaban dari kelemahan yang ada pada masing-masing metode. Metode eklektik merupakan gabungan dari sejumlah metode. Tentu yang dimaksud dengan eklektik bukan menggabungkan semua metode yang ada sekaligus, melainkan lebih bersifat tambal sulam, dalam artian bahwa suatu metode tertentu dipandang dapat mengatasi kelemahan metode lain, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Munculnya metode eklektik merupakan kreatifitas para pengajar yang berupaya untuk mengefektifkan proses belajar mengajar. Metode ini juga memberi kebebasan kepada pengajar untuk menciptakan variasi metode.
Sebagaimana diketahui bahwa banyak terdapat metode pembelajaran, di mana setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada sisi lain, tujuan pembelajaran juga beragam, antara satu lembaga dengan lembaga lain, antara satu program dengan program lain, serta antara satu kurun waktu dengan kurun waktu yang lain. Selain terkait dengan tujuan pembelajaran, kondisi tersebut juga meliputi keadaan guru, siswa, sarana prasarana, dan sebagainya.
Di dalam pelaksanaannya, guru dapat mengkombinasikan sejumlah metode yang dianggap cocok untuk kondisi siswa. Tentunya guru yang bersangkutan dapat lebih luwes dalam mengajar, karena tidak terpaku pada satu metode saja. Dengan menggunakan eklektik, guru dapat menimalisir kelemahan masing-masing metode dan memaksimalkan kelebihan masing-masing metode yang digabungkan.
Metode eklektik didasarkan sejumlah asumsi, yakni:
1. Tidak ada metode yang ideal karena masing-masing metode mempunyai segi kelebihan dan kelemahan.
2. Setiap metode memiliki kelebihan dan dimanfaatkan untuk mengaktifkan pembelajaran.
3. Lahirnya metode baru bukan untuk menyaingi metode lama, akan tetapi sebagai bentuk penyempurnaan.
4. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua tujuan pembelajaran, semua guru, semua siswa, dan semua program pengajaran.
5. Hal yang terpenting dalam pembelajaran adalah memenuhi kebutuhan peserta didik.
6. Setiap guru memiliki wewenang dan kebebasan untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Metode eklektik dalam pembelajaran merupakan proses yang tidak bertujuan mengembangkan secara spontan segala potensi bawaan, melainkan bertujuan merangsang proses perkembangan yang berlangsung melalui suatu urutan tahap yang tetap, dengan cara menyajikan berbagai masalah dan konflik riil yang dapat diatasi atau diselesaikan oleh anak secara aktif.
Interaksi pembelajaran dalam metode eklektik selayaknya dibangun guru berdasarkan penerapan aktivitas peserta didik, yaitu belajar sambil melakukan Melakukan aktivitas atau bekerja adalah bentuk pernyataan dari peserta didik bahwa pada hakikatnya belajar adalah perubahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas atau bekerja.
Newer Post
Older Post
Home