Pengetahuan Dasar Kendo untuk Anak Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Kendo berasal dari sebuah aliran beladiri kenjutsu. Kenjutsu merupakan ilmu pedang yang berasal dari negeri Jepang. Kendo diadopsi dari kenjutsu. Secara harfiah, kendo terbagi atas dua kata, yakni ken yang berarti pedang, dan do yang berarti jalan. Maka dari itu kendo diartikan juga sebagai jalan untuk membangun disiplin karakter manusia dengan beradasarkan prinsip ilmu pedang.
Kendo telah dimulai ketika kaum samurai generasi terakhir pada masa Tokugawa. Kemudian terjadilah Restorasi Meiji hingga masa Perang Dunia. Setelah itu, berlakulah larangan membawa pedang di seluruh Jepang. Akibatnya, terjadilah krisis identitas karena pedang sudah menjadi ikon tradisi yang selama ini melekat pada masyarakat Jepang. Maka untuk melestarikan kebudayaan mereka, akhirnya dihidupkan kembali tradisi ilmu pedang yang mereka miliki melalui kendo.
Pedang yang digunakan pada olahraga kendo bukanlah pedang asli, melainkan shinai yang terbuat dari bambu. Shinai ini sedikit istimewa karena terbuat dari empat belahan bambu yang disatukan dengan satu ikatan.
Shinai
Seseorang yang mempelajari kendo disebut juga dengan istilah kendoka. Pada olahraga kendo, seorang kendoka hanya boleh menyerang pada bagian tubuh yang dilindungi oleh baju pelindung tradisional yang disebut bogu. Bagian yang dilindungi adalah dada dan perut (do), tangan (kote), dan kepala (men) termasuk tsuki atau tusukan yang hanya diperbolehkan pada leher. Adapun bagian pinggang dan paha dilindungi oleh tare. Selain itu, kendoka juga memakai kostum beladiri khas Jepang yang disebut hakama.
Seragam kendo
Berikut adalah sejumlah teknik kendo yang perlu dilatih dan dikuasai:
1. Men
Pada kendo terdapat teknik yang dikenal dengan sebutan men, yang merupakan suatu bentuk gerakan menyerang. Serangan men menargetkan kepala lawan. Serangan dilakukan untuk menyerang kepala lawan dengan mengangkat pedang sampai melalui kepala lawan atau tepat di atasnya. Lanjutkan serangan dengan mengayunkan sampai mengenai sasaran.
Men adalah teknik serangan yang paling dasar dan seluruh kendoka sebaiknya mempelajari serta menguasai teknik ini di awal. Teknik ini adalah salah satu yang akan dilatih kendoka agar bisa memperlancar serangan. Arah serangan adalah bagian pelipis lawan, entah itu bagian kanan atau kiri yang cukup efektif.
2. Kote
Setelah men, kote adalah teknik berikutnya dalam kendo yang perlu untuk terus dilatih hingga kendoka menguasainya. Kote merupakan gerakan serangan yang tujuan sasarannya adalah pada tangan lawan. Tangan lawan yang menjadi target adalah area pergelangan tangan.
Di dalam melakukan kote, seorang kendoka mengangkat pedangnya ke arah atas, lalu pedang diayunkan ke arah pergelangan tangan lawan. Biasanya, teknik serangan ini dianggap sebagai teknik serangan kedua yang dapat dipelajari oleh setiap kendoka sesudah dapat menguasai men karena kote sama penting dan mendasarnya, seperti serangan men.
3. Tsuki
Tsuki merupakan sebuah teknik dasar serangan di dalam olahraga kendo, di mana arah sasarannya adalah pada leher lawan. Serangan ini adalah serangan menusuk dan merupakan teknik yang akan diajarkan kepada para kendoka yang telah berada di tingkat menengah.
4. Do
Teknik dasar pedang lainnya yang perlu untuk dilatih para kendoka supaya mahir dan lancar adalah do. Serangan ini dilakukan dengan pedang diangkat ke arah atas, kemudian ke arah dada atau perut lawan. Sesudah pedang tersebut berhasil menyentuh bagian perut atau dada lawan, pedang ditarik seolah membelah perut atau dada lawan.
Di awal, serangan do ini seolah dapat dilakuakn dengan dua gerakan, hanya saja seiring waktu para kendoka akan lebih berpengalaman dalam melakukan gerakan ini. Ketika pengalaman sudah bertambah, kemampuan juga bertambah, serangan do yang dilakukan bakal jauh lebih mulus. Teknik ini adalah teknik yang paling sulit apabila dibandingkan teknik serangan dasar yang lain.
Latihan kendo dengan setiap gerakan serangannya sangatlah dinamis dan seiring dengan pembelajaran yang lebih sering, maka orang-orang akan lebih mengenal bahwa kendo sendiri butuh konsentrasi serta berkemampuan tinggi berikut ketangkasan dan keanggunan fisik. Latihan kendo memerlukan kesungguhan dan kedisiplinan dari para kendoka selama proses latihan. Latihan kendo selalu dimulai dengan mempelajari latihan-latihan mendasar, seperti misalnya posisi badan, etika, dan langkah kaki, bahkan ayunan pedang yang benar.