kelip-celik
Gevedu: Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan di luar pembelajaran, meskipun begitu perlu diintegrasikan dengan pembelajaran. Kegiatan ini sebenarnya mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Namun, tetap perlu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang baik atau merevalitasi kegiatan kokurikuler tersebut agar dapat melaksanakan pendidikan karakter kepada siswa. Kegiatan kokurikuler bertujuan “menunjang pelaksanaan intrakurikuler agar siswa dapat lebih menghayati bahan atau materi yang telah dipelajarinya serta melatih siswa untuk melaksanakan tugas secara bertanggung jawab” (Rivilla, dkk., 2014, hlm. 45).
Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di dalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Di dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah menghindari terjadinya pengulangan dan ketumpangtindihan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan menunjang serta membantu kegiatan intrakurikuler biasanya dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler dengan maksud agar siswa lebih memahami dan memperdalam materi yang ada di intrakurikuler. Biasanya kegiatan ini berupa penugasan, pekerjaan rumah atau tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh siswa.
Karena kegiatan kokurikuler tidak lain bermaksud agar siswa lebih memahami dan menghayati bahan materi yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler, maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan azas-azas kokurikuler yang telah digariskan, yakni “(1) harus menunjang langsung pada kegiatan intrakurikuler dan kepentingan belajar siswa, (2) tidak merupakan beban yang berlebihan bagi siswa, (3) tidak menimbulkan beban pembiayaan tambahan yang berat bagi orang tua siswa, (4) memerlukan pengadministrasian, pembimbingan atau pendampingan, pemantauan, dan penilaian” (Winarno, 1990).
Pelaksanaan kokurikuler hendaknya tidak menjadi beban yang berlebihan bagi siswa, artinya dalam memberikan tugas hendaklah diatur sedemikian rupa sehingga tidak melibatkan beban yang berlebihan, baik secara material maupun mental. Kegiatan kokurikuler harus dirasakan oleh siswa sebagai hal yang bermanfaat dan menyenangkan.
Pelaksanaan kokurikuler memerlukan pengadministrasian yang baik dan dilakukan dalam bentuk pemberian tugas yang jelas, pencatatan yang teratur, monitoring dan bimbingan yang baik, serta penilaian yang tertib. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan dan hasil pelaksanaan kokurikuler.
Adapun dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan kokurikuler, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Di dalam memberikan tugas kokurikuler hendaknya jelas dan sesuai dengan pokok bahasan atau subpokok bahasan yang sedang dipelajari.
2. Di dalam memberikan tugas kokurikuler seorang guru hendaknya tahu mengenai tingkat kesulitan siswa sehingga tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kemampuannya dan tidak memberatkan, baik secara fisik maupun psikis.
3. Di dalam penilaian tugas kokurikuler, hendaknya jelas dan adil sesuai dengan hasil masing-masing kemampuan siswa.
4. Di dalam fungsi memberikan tugas kokurikuler, hendaknya selain untuk memperdalam pengetahuan siswa, tugas kokurikuler tersebut dapat membantu dalam penentuan nilai
raport
.
Referensi
Rivilla, dkk. (2014). Pelaksanaan Kokurikuler Mental Aritmatika Sempoa di SDN Landasan Ulin Barat 1 Banjarbaru.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 7
(2), hlm. 43-52.
Winarno, H. S. (1990).
Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
. Jakarta: Depdikbud.
Newer Post
Older Post
Home