Pengetahuan Dasar Tenis Lapangan untuk Anak Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Asal mula tenis lapangan masih menjadi perdebatan. Sejumlah pendapat meyakini bahwa Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno telah memainkan suatu permainan yang menjadi cikal bakal tenis lapangan. Namun, sebagian besar sejarawan meyakini asal mula tenis lapangan adalah permainan kuno yang dimainkan di bagian utara Perancis pada abad ke-12. Permainan ini dilakukan dengan memukul bola menggunakan telapak tangan. Louis X dari Perancis adalah salah satu penyuka permainan jeu de paume, permainan telapak tangan, yang nantinya berkembang menjadi tenis lapangan. Raket mulai digunakan pada abad ke-16 dan permainannya mulai disebut tenis, yang berasal dari istilah bahasa Perancis, lamatenez, yang dapat diartikan tahan!, terima!, atau ambil!, suatu interjeksi yang digunakan oleh pemain yang melakukan service ditujukan pada lawannya. Permainan ini kemudian populer di Inggris dan Perancis, lalu tersebar ke seluruh penjuru Eropa dan seluruh dunia.
Tenis lapangan adalah olahraga yang menggunakan raket untuk memukul bola melewati net dan memantul sampai lawan tidak dapat mengembalikan bola tersebut. Tenis lapangan biasa dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan, masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet.
Tujuan permainan tenis lapangan adalah memukul bola dengan cara tertentu sehingga pemain lawan tidak dapat mengembalikan bola tesebut. Tenis lapangan juga mengajarkan etika, sikap mental positif, dan penghargaan terhadap aturan-aturan. Tenis lapangan memerlukan kecepatan kaki, ketepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketepatan hati, dan kecerdikan.
Sejumlah sarana prasarana yang diperlukan untuk bermain tenis lapangan, di antaranya:
1. Lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 23,77 m dan lebar 8,23 m untuk tunggal dan panjang 23,77 m serta lebar 10,97 m untuk ganda
2. Net (jaring) setinggi 910 mm dari tanah, terbuat dari anyaman tali nilon
3. Bola dengan garis tengah 63,5 – 66,67 mm. Beratnya 56,7 – 58,48 gram
4. Raket dengan berat 12,62 – 15 ons
5. Pakaian seragam dengan warna dominan satu warna
Adapun sejumlah teknik yang perlu dipelajari dalam bermain tenis lapangan dijabarkan sebagai berikut:
1. Cara memegang raket
Terdapat tiga cara memegang raket tenis lapangan, yakni:
a. Eastern forehand grip
b. Continental grip
c. Western grip
2. Sikap menerima service
Menerima service merupakan teknik paling dasar dalam bermain tenis lapangan. Caranya sebagai berikut:
a. Memegang raket di depan badan dengan salah satu tangan.
b. Tangan yang lain memegang leher raket.
c. Angkat raket setinggi bahu.
d. Badan agak membungkuk.
e. Berdiri dengan kaki agak terbuka.
f. Berat badan agak condong ke depan.
g. Pandangan melihat net.
3. Pukulan
Jenis pukulan pada tenis lapangan cukup beragam, antara lain:
a. Forehand drive
Forehand drive dilakukan dengan langkah berikut:
1) Tangan memegang raket.
2) Raket diayun dari belakang.
3) Perkenaan bola di samping pinggang.
4) Gerakan lanjutan dilakukan dengan lengan lurus ke depan.
b. Backhand drive
Backhand drive dilakukan dengan langkah berikut:
1) Tangan memegang raket.
2) Tangan diputar ke arah dalam.
3) Perkenaan bola tepat di samping pinggang.
4) Gerakan lanjutan ke arah depan.
c. Service
Service dilakukan dengan langkah berikut:
1) Tangan memegang raket.
2) Berat badan ke depan saat bola dilambungkan.
3) Bola dilambungkan ke sebelah kanan/kiri badan.
4) Lutut ditekuk.
5) Memukul bola dengan posisi tangan lurus.
6) Kaki belakang pindah ke depan.
7) Badan menjaga keseimbangan.
d. Pukulan voli
Pukulan voli dilakukan sebelum bola memantul ke lapangan, dengan langkah berikut:
1) Pegang raket.
2) Berat badan ke kaki belakang.
3) Kaki belakang dilangkahkan ke depan.
4) Pada saat perkenaan bola, tangan diluruskan.
5) Pukulan tidak keras.
e. Pukulan melambung
Pukulan melambung dilakukan sebagai berikut:
1) Pegang raket, tarik ke belakang.
2) Perkenaan bola dilakukan secara rileks.
3) Gerakan lanjutan ke arah depan.
f. Overhead smash
Pukulan overhead smash dilatih secara berulang-ulang, untuk membiasakan pukulan secara keras dan mematikan lawan. Langkahnya sebagai berikut:
1) Pegang raket.
2) Angkat raket ke atas.
3) Kaki kanan/kiri di belakang.
4) Perkenaan bola tepat di atas kepala.
5) Gerakan lanjutan diarahkan ke bawah.
g. Chop
Pukulan chop dilakukan dengan langkah berikut:
1) Pegang raket, putar badan ke arah samping.
2) Tarik raket ke arah samping.
3) Perkenaan bola pada posisi di samping badan.
4) Gerakan mengikuti arah pukulan ke depan.